REGU RAFLESIA DISIPLIN ORANGNYA DAN BERMENTAL BAJA



PUSINFO KWARCAB 0704 KOTA BENGKULU-Bengkulu,

   

   "Kota Bengkulu! Kota Bengkulu! Disiplin orangnya ... gagah perkasa ... kami ditempa agar bermental baja ... inilah kami Regu Raflesia ... selalu riang gembira ... Koncab Bengkulu tempat kami ditempa ...!" 

   Gegap-gempita yel itu akrab sekali berkumandang di arena pusat pelatihan (training center) Kwartir Cabang Gerakan Pramuka 0704 Kota Bengkulu. Bila yel tersebut telah diteriakkan, sudah bisa dipastikan itu adalah Regu Raflesia, Kontingen Kwartir Cabang Gerakan Pramuka 0704 Kota Bengkulu.  Semangat dan kekompakan mereka patut diacungkan jempol. 

   Belum lengkap bila kita tidak mengenal regu kebanggaan kontingen asal Kota Bengkulu ini. Mereka berkumpul dari berbagai gugusdepan yang ada di Kota Bengkulu. Pada mulanya, ada kesan canggung, acuh, susah akrab, dan perasaan asing yang tercipta antar sesama anggota regu. Padahal mereka semua akan diikutsertakan ke dalam kegiatan Jambore Nasional XI th. 2022.

    Beruntunglah pihak Kwartir Cabang 0704  Kota Bengkulu, sejak awal terus  dilaksanakan secara kontinyu kegiatan konsolidasi  kontingen di arena pusat pelatihan (TC) Kwartir Cabang Gerakan Pramuka 0704 Kota Bengkulu yang  berlokasi  di jl. Bhayangkara, Depan Asrama Polwan, Kel. Padangharapan, Kec. Gadingcempaka, Kota  Bengkulu. Sampai pada akhirnya, masing-masing anggota regu mulai akrab dan mulai menjalin kebersamaan. Jadi, walaupun berawal dari gugusdepan yang berbeda, tetapi mereka kompak untuk mengikuti kegiatan Jambore Nasional XI th. 2022 yang akan diselenggarakan di Cibubur, Jakarta Timur. 

   Adapun mereka yang berhimpun di dalam regu raflesia, sejak lulus tes seleksi Jamnas XI th. 2022 hingga beberapa hari lagi berakhir masa "training center" adalah:

Pemimpin Regu: Chelsea BungaOktariyani

Wakil Pemimpin Regu: Lovea Syafitri

Sekretaris: Sari Tri Adi Ningsih

Bendahara: Nina Rozalia

Anggota:

Alin Feni Elvina 

Florenchika Vanesyaroza

Jesika Wulandari

Shendy Aulia Rahmadani.

   Masing-masing mereka telah diberi wewenang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Ada yang bertugas menjadi pemimpin regu (pinru dan wapinru), ada yang menjadi sekretaris regu, bendahara, dan lain-lain. Intinya, masing-masing anggota regu mendapatkan amanat dan tanggung jawab tanpa kecuali.

   Latar belakang nama raflesia dipilih sebagai nama regu dikarenakan bahwa tumbuhan tersebut identik dengan kebengkuluan. Demikianlah dijelaskan Chelsea Bunga Oktariyani, dalam wawancara kepada PUSINFO KWARCAB 0704 Kota Bengkulu. Para pembina pendamping juga membantu mengarahkan dalam pemilihan nama regu. Di bawah arahan Kak Kustini Hartini, S.H., M.H., selaku pembina pendamping putri, regu raflesia siap terjun mengikuti perhelatan bergengsi lima tahun sekali Jamnas XI, th. 2022. 

   Selain itu, merujuk kepada berbagai literatur ilmiah, raflesia atau raflesia arnoldi, dikenal juga sebagai sekedei dan ambai-ambai. Hidup dan tumbuh sebagai parasit obligat yang terkenal. Karena memiliki ukuran kelopak berukuran raksasa, tanpa memiliki daun. 

   Penamaan padma raksasa ini tidak lepas dari sejarah penemunya pada tahun 1818 di hutan tropis pedalaman Bengkulu, yaitu: Thomas Stanford Raffles dan Dr. Joseph Arnold. Diameter raflesia bisa mencari 1 meter dengan berat 10 kg, dan memiliki 5 kelopak mahkota yang mengelilingi bagian seperti mulut gentong. Karena itu pula dinamakan padma raksasa. Raflesia arnoldi hanya berumur sekira satu Minggu (5-7 hari). Setelah itu akan layu dan mati.

   Pada tahun 1992, raflesia arnoldi ditetapkan sebagai pula sebagai puspa langka. Melengkapi melati putih (puspa bangsa) dan anggrek bulan (puspa pesona). Selain menjadi puspa nasional, raflesia arnoldi menjadi flora identitas Provinsi Bengkulu. Raflesia arnoldi merupakan tanaman endemik Sumatra, satu di antara 30-an jenis raflesia yang ditemukan di Asia Tenggara, mulai dari Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatra, dan Filipina. 

   Sampai saat ini, raflesia arnoldi asal Bengkulu tidak pernah berhasil dikembangbiakkan di luar habitat asli. Bila akar dan pohon inangnya mati, raflesia arnoldi akan ikut mati. Oleh karena itu, raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk bertahan hidup. Barangkali karena itu juga yang kemudian menjadi dasar pertimbangan padma raksasa ini ditetapkan sebagai puspa langka Indonesia.[TGY]




Posting Komentar untuk " REGU RAFLESIA DISIPLIN ORANGNYA DAN BERMENTAL BAJA"